Menu dengan Tombol Bersebelahan

Tragedi Kekerasan terhadap Pedagang Kopi Keliling: Potret Buram Empati Sosial

Dalam sebuah peristiwa tragis yang mengguncang masyarakat, seorang pedagang kopi keliling bernama Adi Santoso (32) menjadi korban pengeroyokan di kawasan Kelapa Dua, Tangerang. Insiden ini melibatkan pelaku berinisial VMK (21) yang dilaporkan berada dalam kondisi mabuk saat kejadian berlangsung. Menurut pernyataan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, pelaku merasa tidak terima saat ditagih pembayaran rokok oleh korban. Dalam amarah yang tidak terkendali, pelaku melakukan penusukan dan pemukulan hingga korban tak sadarkan diri.

Penangkapan VMK dilakukan oleh tim Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya di Serpong, Tangerang Selatan, pada Kamis (23/1). Meski demikian, kasus ini masih belum sepenuhnya tuntas karena polisi tengah memburu satu pelaku lainnya, yaitu FFA alias A (23). Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Abdul Rahim mengonfirmasi hal tersebut dan meminta doa masyarakat agar pelaku lainnya segera tertangkap.

Peristiwa yang memilukan ini terjadi pada Minggu (12/1) sekitar pukul 02.30 WIB di Jalan Boulevard Gading Serpong, Kelapa Dua. Saat itu, Adi Santoso tengah berjualan di samping sebuah proyek ketika dua pelaku datang menghampirinya. Kedua pelaku meminta rokok dari Adi, tetapi mereka menolak untuk membayar. Perselisihan antara korban dan pelaku pun tak terhindarkan. Salah satu pelaku kemudian mulai memukul Adi, memicu korban untuk mencoba melarikan diri. Namun, upaya Adi untuk menyelamatkan diri tidak membuahkan hasil karena ia tetap dikejar oleh pelaku. Pada momen berikutnya, salah satu pelaku menggunakan benda tajam yang diduga gancu untuk menyerang Adi di bagian kepala, membuatnya terkapar tidak sadarkan diri.

Keberanian seorang saksi bernama Iksan, yang bekerja sebagai sekuriti, menjadi titik terang dalam kejadian ini. Ia segera menolong Adi dan membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Selanjutnya, kakak korban melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kelapa Dua, mendorong aparat kepolisian untuk segera bertindak.

Kisah ini mencerminkan gambaran buram empati sosial di tengah masyarakat. Kejadian semacam ini seharusnya menjadi pengingat bagi semua pihak tentang pentingnya menjaga keharmonisan, baik di ranah personal maupun sosial. Selain itu, kasus ini juga menyoroti urgensi dari edukasi yang lebih baik tentang pengendalian diri dan dampak negatif alkohol, yang sering kali menjadi pemicu kekerasan.

Upaya hukum yang dilakukan Polda Metro Jaya adalah langkah signifikan dalam memastikan para pelaku mempertanggungjawabkan tindakan mereka. Di sisi lain, dukungan masyarakat terhadap korban juga menjadi bukti solidaritas dan harapan akan keadilan yang ditegakkan tanpa pandang bulu.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top